aliran rasa – kompro

komunikasi produktif itu penting banget buat spy maksud tersampaikan dan outcome yg di expect juga tercapai. Rasanya mmh beda ya kalau berilmu. Ada ilmu baru, pengetahuan baru ttg komunikasi produktif yang semoga bisa mnjadikan saya ibu & nyoya (istri) yg lebih baik lagi.
Satu hal sih, mood itu penting spy komunikasi lancar. Supaya nalar-nya tinggi and we could talk like an adult

belajar kompro – hari ke sepuluh

final !

dan Alhamdulillah baru saja ngobrol tengah malam sama ppz. Isu-nya masi sputar zey dan ya itu itu lagi hehe..

Alhamdulillah produktif karena jadi solution focused conversation. Sementara saya juga latihan untuk meng-artikulasikan pendapat saya dengan baik. Karena kepala ini begitu busy (heyyoo introvert) jadi untuk melakukan hal simpel seperti “menurut aku…… sebaiknya.. kamu jangan ..” ituuuu berat tanpa ngomong kaditu kadieu dulu.

Seenggaknya td ada beberapa hal yg di highlight :

  • problema zey akan kita TUNTASKAN ! dicari sampai ke akar2nya dan selesaikan dengan benar dan baik
  • mencatat pengeluaran dan analisa dengan baik sebelum gajian baru
  • ga pindah tempat kerja sampai clear, hopefully fakta dan data akan terbuka dengan sendirinya jadi pengambilan keputusan dengan kepala jernih

Alhamdulillah, its a wrap for 10 instances. Selanjutnya masih banyak yg perlu ditingkatkan komunikasinya, learning each day. 

Enaknya berilmu itu ya gini, setiap ada problem jadi lebih PD bahwa semua akan ada jalan keluar dan ada Allah diatas segalanya.

Wallahualam

belajar kompro – hari ke sembilan

mendekati finish line 10 tugas pake adegan ketiduran pula πŸ˜…

krn ada isu psikosomatis itu, menjadi pengingat saya dan ppz kalau kita harus lebih intens lg ngobrol dalam hal quantity dan quality.

setelah whatsapp bunda-nya, beliau juga agree kalau zey tipe introvert ( just like his mom and dad ). Ya gapapa juga introvert, its part of him. Tapi pengennya dia nyaman  cerita sama kita, mamapapanya. Biar dia PD kalau kita adalah safety net dia.

Mengembalikan mood dia kembali sekolah adalah PR as of now, tp gpp badai pasti berlalu, smoga Allah memberkahi

belajar kompro – hari kedelapan

saat zey sakit gini, walaupun sudah dibawa ke dokter . Tetap sebagai omma harus urun rembuk, analisanya mungkin zeyad psikosomatis. Karena kejadiannya setiap hari Minggu. idk about that, it could be anything, but let’s give it a try. we have to rule out every single possibilities u/ diagnosa penyebabnya.

jadi pillow talk saya & zey bertema sekolah zey.

pertama, mengembalikan zey keΒ  mood sekolah. tentunya setelah 3 hari ga masuk sekolah, mood pergi sekolah pun ambyar. Kompro dimulai!

  • menerima perasaannya (ini lebih ke menjaga dia dan supaya ga denial akan perasaanny) aktu zey cerita dia tenggelam saat naik prosotan di kolam renang while bunda2 sibuk jagain anak lain.
  • K-I-S-S. “mama bakal di pinggir kolam renang jagain zeyad juga bareng bunda-bunda”
  • relate dgn experience – “mama juga dulu waktu TK selalu nangis kalau di sekolah karena ga mau ditinggal sama omma, tapi pas sampai sekolah ketemu teman2 dan mainan mama senaaang sekali sekolah. zey suka mainan apa? teman2 zey yg kecil kecil lucu yaa…?”

menurut saya, zey itu pinter.

Tau banget kalau lagi di interogasi atau mau di nasehatin, jadi “selamuri” dia itu PR dan menjaga supaya zey tetep in listening mode itu gampang-gampang-susah. Yang saya note, kita (ortu) ga boleh terlalu in the mood atau terlalu serius saat mau “masuk” ke inti pembicaraan. Kedua, ga boleh lama2 ngomongnya, anak TK itu concentration span-nya masih pendyek. Easily distracted pula, lagi udah mau bobo nih tetiba dia nyanyiΒ  baby shark -_-”

Anyway, semoga aja zey back in school mood segera dan yg penting zeyad sehat-sehat-sehat

belajar kompro – hari ke tujuh

karena zeyad masih sakit, jadi post belajar kompro-pun tertunda tunda. Semoga achieve 10 post sampai tanggal 17, biar ttep bisa belajar ilmu bunsay. aamiin.

hari ini belajar tentang eye contact, mempraktekkan to be precise.

Pas lagi sarapan bareng, put down the newspaper and gadget. Makan , dan bicara eye-to-eye, like an adult. Works like a charm..tp kudu vice versa sih. Kita duluan aja yang ngomongnya sambil nengok or ngliatin wajahnya, nanti pasangan kita semacam otomatis kok mematikan gadgetnya, kalo bacaannya lagi ga penting pasti di put down jg kok gadgetny πŸ™‚

ganbatte. terus berusaha

belajar kompro, hari ke enam

bersama anak anak almost full day tanpa mbani, menaaarriikkkkkk. Alhamdulillah jg dpt rejeki bs lanjutin baca buku dan bikin some notes. Aa dan dede dua duanya mudah diatur alhamdulillah.

Tp rasanya hari ini termasuk gagal kompro, karena saya ngomong sesuatu yg ga clear dan mmg tidak di clear kan demi supaya ngga ruwet. Berkorba  sajalah kagi, gpp smoga dihitung amal jariyah.

—- ini jg termasuk komunikasi ga produktif dlm nulis blogpost too much to hide sampai hilang esensi cerita. 

OK, next time must be better.

Prepare data dulu dan praktekkan kaidah 7-55-38 (bner ga sih angkanya?! :))) ), yg penting inget esensinya kalau intonasi dan gestue lebih mantep drpd verbal. But context is king! Thus, lets crunch the number….

belajar kompro- hari ke lima

jikalau postingan makin pendek, namapun belajar menulis (lagi) sekalian ya hehe..

Hari ini mencoba untuk mempraktekan waktu zey skip tidur siang, jadi pas rutinitas malam clean up. Anaknya udah error berat -_-” ngomong super melengking dan ketawa ngakak ga keruan. Langsung pake jurus, “mau sekarang apa tunggu angka 12?” ya angka 12 lah pilihannya :))

Its always a learning journey when dealing with children.

Mengenai komunikasi dengan pasangan, setelah baca postingan teh Pipi di FB (sepertinya beliau jg lagi proses bunsay) – perlu merefresh lagi kaidah komunikasi dengan pasangan. Here it goes :

  • FoE & FoR kami berbeda. Camkan.
  • Nalar first (data/fakta untuk problem solving), kesampingkan emosi
  • Clear & Clarify — susun dulu yg mau disampaikan
  • Choose the Right time– dikira2 or TANYA langsung saja kapan waktu yg pas
  • 7 (verbal) – 38 (intonasi) – 55 (bahasa tubuh)
  • eye contact — hey! eyes up here! :))
  • i’m responsible of my communication result — perhatikan respon, if negative cari cara lain untuk menginformasikannya

Semoga ingat terus dan bisa di praktekkan .Biar ga baper ngabisin teh bandulan. Senyumin aja, edann sebulan lalu beli teh-nya ya masa ngarepin masih ada. wkwkw. oke but next time, langsung dipilah jadi 2, buat aku & anak2 dan buat kamu. hahha…

belajar kompro . hari ke empat.

membuat tulisan (sambil menyetor tugas) itu struggle ya kalau malam-malam, karena bertarung dengan ngantuk sambil boboin zey. Rasanya ga pengen tidur tapi kalau ngelonin zey, ujung2nya ketiduran juga. Soalnya zey kalo dikelonin sambil kerja kayak ga enak gitu rasanya, dia jadi gelisah lama dan feels not right. Mana makna membersamai anak-nya? wkwkwk.. beginilah mamah banyak mau, alias emak jaman now!

tentang kompro, mencoba bersama zey & ppz.

zey menceritakan kalau dia mimisan habis mandi, dimana sebenernya pas kejadian saya ada disitu cuma saya ga bilang kalau dia mimisan takut dia freak out. Jadi saya gali lagi experience-nya to find out bagaimana perasaannya mengenai mimisan itu. Ternyata, Alhamdulillah, dia nggak takut. Disitu saya jelasin mengenai kenapa bisa terjadi mimisan dan mimisan itu biasa terjadi di anak-anak yang kedinginan. He can handle the situation very well πŸ™‚ Dalam mencoba kaidah ilmu kompro, saya ceritakan based on experience dimana kalau saya mengalami saya akan begini-begitu untuk mengatasi mimisan. Hopefully everything is gonna be alright.

sedangkan bersama ppz, saya menceritakan rencana saya dan rencana kami.

Rencana saya adalah mempunyai bisnis prayer set dengan tujuan amal jariyah kami waktu di yaumil hisab kelak. Kenapa prayer set? Pertama karena prayer set itu dipakai untuk ibadah kpd Allah SWT dan insyaAllah hanya untuk ibadah, jd semoga prayer set itu menambah celengan amal kami. Kedua, karena cerita dari teman ppz mengenai local prayerset si @bubumiprayerset yang cetar membahana laku menggila, entah karena apa, saya sih bottom line-ny adalah prayer set itu ada market-nya πŸ˜‰

Alhamdulillah setelah dibicarakan (dengan pagujut-pabalieut-kaditu-kadieu) ppz prisipnya setuju, but he must know the details. So I will make a business plan presentation supaya saya juga semakin mantap dengan langkah2nya. Believe me, kayak business pitch deh. walaupun sama suami sendiri. Tetep aja its a hard thing to do, karena tetep ajyah di challenge wkwkw.. mungkin dia belajar dari Jack Ma sebelum invest di toped ahahaha…

Kedua, saya menjadi full-time-trader. Setaun belakangan saya belajar tentang dunia saham sampe deg2an sendiri haha, tapi menurut saya itu do-able dan cocok dengan sifat kami eh saya… Introvert sejati gini rada susah deh doing internet marketing alias jualan di online shop. Apalagi kebiasaan kerja teratur jadi doing things enterpreneurship jadi kayak breaking the wall, and its tough. Saya cerita ke ppz mengenai kalau saya keukeuh ga mau kembali jadi 9-5 working mom dan yang bisa membuat saya berhenti kepengen itu cuma kalau saya punya penghasilan (earn money). Dan insyaAllah dengan menjadi trader saham ini akan membukakan jalan kesitu while saya ga perlu ninggallin anak2 saya di rumah senin-jumat . 8 jam sehari. Alhamdulillah respon ppz OKE karena dia sepertinya jg comfortable dengan saya earn money di rumah saja. Diingatkan lagi sama ppz kalau ibadahnya juga harus lebih baik, solat sunnah dan solat wajib yg on time (hai subuh, marilah kita berkawannn… )

Anyway, its a tiny steps, but it still a progress.

Let’s thank Allah for this πŸ™‚

mencoba kompro – hari ketiga

setelah bablase ketiduran 2 hari berturut turut abis nyusuin, rencana ngobrol serius sama ppz kandas. wkwkw.. kalo gini tinggal bilang, Qadarallah. Tidur itu rejeki, apalagi abis nyusuin itu enak banget kalo ketiduran, kayak your body is commanding you to sleep.

Anyway,

saya musti keukeuh banget nulis lagi sambil nyetor tugas komunikasi produktif. Deadline near miss (kalau pake bahasa Zeyad dari game no limit).

Jadi saya coba praktekkan kompro di chat whatsapp ppz, lelaki itu nggak bisa kayaknya baca bubble chat panjang. Saya pilih timing dimana dia nyapa duluan, berarti lagi longgar waktu (dan pikirannya) di kantor. Intinya saya pingin menyampaikan keinginan yg terpendam dan semacam “lagu-lama-dendang-sumbang” setahun belakangan ini. Dia siih memahami, tapi belum terlaksana juga. Please jangan ending sy ngomng Qadarallah lagi hahaha
….
lalu sy hari ini ngobrol topik yg sensitif. tentang karier
and i must say, it will get better in times. Bbrp waktu lalu kalau sy diajak ngomong gini, hasilnya bakal beda bgt  Selain krn ilmu kompro sy belom tau dan ego working mom sy masih ON.

as of now , sabar dan  sholat saja. krn tugas kita dr Allah ya itu, bukan untuk ce solusi. happy πŸ™‚

mencoba kom-pro, hari ke dua

hari ke dua ternyata belum kondusif untuk ngobrol ‘serius’ sama papanya anak-anak. Qadarallah kesehatannya belum pulih dari badai flu dan tugas beliau menggunung. Tetapi sekarang sejak kaidah kom-pro jadi lebih woles kalau misalnya outcome percakapan tidak seperti yang dibayangkan. Karena tahu bahwa FoE dan FoR kami berbeza πŸ˜‰

Jadi hari ini exercise lagi sama Zeyad untuk kom-pro, Alhamdulillah hari ini lebih bagus mood kami berdua jadi cerita tentang serunya di sekolah jadi lebih menyenangkan. Baru sadar bahwa pola komunikasi ke Zeyad itu lebih ke interogatif daripada observasi. Pantesan cerita yang didapat pendek-pendek :))

Tadi akhirnya tanya,

“zeyad senang banget hari ini, ada apa?” | “gimana ceritanya zeyad dapat stempel bintang itu?” dan pas pamit mau pergi workshop, saya brief dia bahwa tidur siang bakal sama mbak dan saya bakal pulang sore. Eventho dia responnya “tapi zeyad boboknya suka sama mama…” tapi sampe di rumah malah dia yang ngingetin saya untuk gak ganti baju pergi habis jemput karena sebentar lagi mau pergi workshop.

So,a positive outcome! yeay!

Still 8 days to go and a lifetime to practice… πŸ™‚